Analisis
Rancangan Kerja Proyek
Pengertian Analisis dan Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan
paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan
eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada
intuisi dan firasat (dugaan). Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan
menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai
jenis. Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Analisis adalah penguraian
pokok atau berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan. Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Proyek adalah
serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik
(Schwalbe K, 2002).
Pengertian Proyek.
Proyek merupakan pekerjaan
yang tidak sederhana dan memiliki tujuan spesifik dan bersifat sementara.
Proyek harus didefinisikan kapan dimulai dan kapan selesainya. Proyek bukanlah
sebuah proses yang berkelanjutan. Proyek memerlukan alat bantu kontrol. Alat
bantu seperti “gantt charts” atau “PERT charts” diperlukan dalam sebuah proyek
untuk mengukur dan pengendalian. Proyek memiliki sponsor utama.
Adapun ciri-ciri pokok sebuah
proyek adalah:
1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir
atau hasil kerja akhir.
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria
mutu dalam proses mencapai tujuan diatas telah ditentukan.
3. Bersifat sementara, dalam arti umurnya
dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
4. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan
intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.
Tahapan Analisis Proyek
Suatu rangkaian kegiatan yang
menggunakan sejumlah sumber daya untuk memperoleh suau manfaat
(benefit).Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya (cost), yang diharapkan dapat
memberikan suatu hasil (return) dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian
diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan, yang disesuaikan dengan tujuan
yang ingin dicapai.
1. Hal-hal yang perlu diketahui dalam
proyek
Sebelum dilakukan suatu
analisis proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
a. Ruang lingkup kegiatan proyek, yakni pada
bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi ( mission statement of business).
b. Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni
apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga oleh (beberapa) pihak lain?
c. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang
menentukan keberhasilan seluruh proyek, yakni mengidentifikasi faktor-faktor
kunci keberhasilan proyek.
d. Sarana yang diperlukan oleh proyek,
menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti material, tenaga kerja, dan
sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya,
transportasi, dan sebagainya.
e. Hasil kegiatan proyek tersebut serta
biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun
yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g. Langkah-langkah rencana untuk mendirikan
proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan tersebut.
2. Tahapan Melakukan Analisis Proyek
Adapun tahapan dalam
menganalisis kelayakan proyek yaitu :
-
Identifikasi, sponsor proyek melihat adanya
kesempatan investasi yang menguntungkan. Pengamatan terhadap lingkungan untuk
memperkirakan kesempatan dan ancaman usaha
-
Perumusan, tahap menerjemahkan kesempatan
investasi kedalam suatu rencana proyek yang konkret, dengan faktor-faktor yang
penting dijelaskan secara garis besar
-
Penilaian, melakukan analisa dan menilai aspek
pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian
Pemilihan, melakukan pemilihan
dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang akan
dicapai
3. Jenis Evaluasi Kelayakan
Proyek
Untuk meminimalkan biaya dan
efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek dilakukan dalam dua tahap :
a.
Evaluasi
Pendahuluan (Preliminary study atau Pre-evaluation study).
Tujuan Evaluasi Pendahuluan adalah untuk
mengetahui faktor-faktor pengambat kritis (critical factors) yang dapat
menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinan
keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana
investasi, atau meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap
berikutnya, yakni studi kelayakan proyek.
b.
Evaluasi
Kelayakan Proyek (Project Feasibility Study).
Fokus utama
studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat aspek (1) aspek pasar
dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek; (2) aspek
produksi, teknis dan teknologis; (3) aspek manajemen dan sumberdaya manusia;
dan (4) aspek keuangan dan ekonomi.
4. Aspek-aspek Evaluasi Kelayakan Proyek (Studi Kelayakan)
Analisas terhadap suatu proyek
menyertai sejumlah tahapan kegiatan. Dalam hal ini, berbagai unsur dipersiapkan
dan diuji untuk mencapai suatu keputusan. Oleh karena itu persiapan suatu
proyek (project preparation) dapat dilihat sebagai suatu rangkaian yang
akhirnya harus ditunjang dengan sejumlah penelaahan (studi) dan dokumen-dokumen
untuk memungkinkan pengambilan keputusan (decision). Demikian pula ruang lingkup
serta ketepatan dari informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan
dalam berbagai tahap proyek, tergantung dari sifat-sifat inheren(inheren
caracteritic) seperti tujuan yang akan dicapai (the object of project),
besarnya project (size of project), tingkat kompleksitas dan resiko.
Maksud serta tujuan
analisis/evaluasi project adalah untuk melakukan perhitungan perhitungan
(forecasting) agar pilihan kita tepat dalam rangka usaha kita untuk melakukan
suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan kita salah, berarti akan gagal
usaha kita untuk memperbaiki tingkat hidup, ini berati pula
pengorbanan/penghamburan terhadap sumber/faktor produksi yang memang sudah
terbatas ketersediaannya (langka). Oleh karena itulah, sebelum kita mengambil
keputusan (decision) untuk melakukan investasi terhadap suatu proyek, perlu
dilakukan persiapan-persiapan yang matang, perlu dilakukan
perhitungan-perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentikan
hasil dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost)
dengan kemanfaatan (benefits) yang
diharapkan dari masing-masing alternative untuk sekarang (atpresent)dan
kemudian hari (in the future).
Adapun beberapa aspek-aspek
evaluasi kelayakan proyek (studi kelayakan) yaitu :
a.
Aspek pasar kelayakan proyek
Umumnya penelitian dilakukan
terhadap aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, dan ekonomi negara, serta
terkadang dampak sosial (jika dana yang ditanamkan cukup besar). Aspek pasar
dan pemasaran mempelajari tentang:
1. Permintaan, secara total
atau terinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai, proyeksi permintaan
2. Penawaran, dalam negeri dan impor,
perkembangan di masa lalu dan perkiraan di masa datang, faktor yang
mempengaruhi penawaran
3. Harga, perbandingan dengan barang impor,
produksi dalam negeri lain, kecenderungan perubahan harga dan polanya
4. Program pemasaran, strategi pemasaran
(marketing mix), siklus kehidupan produk
5. Perkiraan penjualan dan market share yang
bisa dikuasai.
· Alat dan kerangka analisa
Analisa aspek pasar dan
pemasaran:
1. metode ekstrapolasi mekanis
(noncausal method),
2. metode ekonometri (tentang
hubungan antar-variabel),
3. metode-metode lain (metode
judgement, metode koefisien teknis).
Analisa pasar penting untuk
memperkirakan berapa penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan.
b. Aspek teknis kelayakan
proyek
Analisis dalam aspek teknis
adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usaha dengan menilai
ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiapan mesin yang akan
digunakan.
Dua kriteria prinsip yang
termasuk dalam katagori teknis adalah efektivitas dan ketercukupan (adequacy).
Efektif berarti proyek dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tapi, seringkali
ketercapaian tujuan tidak selalu dapat dilacak hanya karena keberadaan proyek
tersebut, sering banyak faktor yang lain ikut mempengaruhi. Dalam hal
ketercukupan: proyek mungkin tidak dapat mencukupi hal-hal yangmenjadi tujuan
atau tidak cukup mengatasi permasalahan. Misal, proyek tidak dapat membiayai
secara penuh semua kegiatan yang diperlukan, jadi harus dipilih
kegiatan-kegiatan utamanya saja (yang taktis).
Makasih ya udah berunjung di
blog saya J
jangan bosen bosennya untuk mengunjungi blog saya ya kawan . makasihhh
Assalamu Alaikum Waromatullohi Wabarokatuh…
ReplyDeleteSaya riyadi malaysia.
Di malaysia saya se'orang perantau, sudah 5tahun saya tidak pulang ke indonesia. di sini saya bekerja sebagai buru kasar di salah satu perusahaan pabrik pelstik di malaysia. impian saya ingin sekali punya usaha sendiri, pada suatu ketika saya tidak sengaja membuka situs (blog) Ki Sultan Agung, mendapatkan solusi cepat sukses melalui pesugihan dana hibah, ya... allhamdulillah saya tidak salah langkah, saya bisa dapat bantuan modal melalui ritual dana hibah bank gaib. terima kasih aki karna sudah siap membantu saya.
“Usaha maju pesat dalam 1 bulan!” kunjungi Webnya di www.rajauanggaib.com 085242892678