Classless
Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR)
Classless
Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) atau yang biasa disebut juga
dengan supernetting adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan
alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. (Hermawan, 2013)
Supernetting menyebabkan informasi yang disimpan di router (yang dipertukarkan dengan router lain) akan sangat besar.Pada contoh sebelumnya : kalau menggunakan alamat kelas B hanya akan ada satu
entry;
bila menggunakan kelas C akan ada 256 entry.
CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Pada CIDR, satu blok alamat dinyatakan oleh satu entry dengan format (network address, count).
Network address adalah alamat terkecil dari suatu blok
-
Count menyatakan jumlah total
network address di dalam suatu blok
Contoh : pasangan (192.5.48.0,3)
menyatakan tiga network address yaitu 192.5.48.0, 192.5.49.0, 192.5.50.0
-
CIDR mensyaratkan ukuran setiap
blok alamat merupakan kelipatan dua dan menggunakan bit masks untuk
mengidentifikasi
ukuran blok.
>>
Misalnya suatu organisasi diberi 2048 alamat yang berurutan mulai dari
128.211.168.0, maka range
alamatnya
adalah :
128.211.168.0
(10000000 11010011 10101000 00000000) : the lowest
128.211.175.0
(10000000 11010011 10101111 00000000) : the highest
CIDR
memerlukan dua item untuk menyatakan suatu blok alamat 32 bit lowest address
dan 32-bit masks. Untuk contoh di atas, mask CIDR terdiri dari 21 bit
"1", yang artinya pemisahan anatra prefix dan suffix terjadi setelah
bit ke-21.
-
Mask : 11111111 11111111 11111000 00000000
Maka,
Slash notation untuk contoh sebelumnya adalah 128.211.168.0/21 dimana 21
menyatakan 21-bit masks.
CIDR
merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang
asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut
meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan.
CIDR
dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak
terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C
yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat
menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat
IP kelas B.
Dalam
penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi
kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi
persyaratan, sebagai berikut:
routing
protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix
untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF
dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),
semua
perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yan
menggunakan algoritma penerus packet informasi (ajeng)
Contoh
Penerapan VLSM: 130.20.0.0/20
Kita
hitung jumlah subnet dahulu menggunakan CIDR, dan didapat:
11111111.11111111.11110000.00000000
= /20
Jumlah
angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka:
Jumlah
subnet = (2x) = 24 = 16
Maka
blok tiap subnetnya adalah:
Blok
subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok
subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok
subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
dst
… sampai dengan
Blok
subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya
kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu:
130.20.32.0
Kemudian
kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil
perhitungan subnet pertama yaitu:
/20
= (2x) = 24 = 16
Selanjutnya
nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan
/24, maka didapat:
130.20.32.0/24
Kemudian
diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok
subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok
subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok
subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok
subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
dst
… sampai dengan
Blok
subnet VLSM 1-16 = 130.20.47/24
Selanjutnya
kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0
Kemudian
kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID
yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok
subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok
subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok
subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok
subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok
subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok
subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok
subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok
subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
Manfaat
VLSM:
Efisien
menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan
kebutuhan ruang host setiap subnet.
VLSM
mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung
rute agregasi, juga disebut route summarization.
Berhasil
mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam
satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan
192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21. (Sianturi,
2014)
SUPERNETTING
Supernetting
adalah
teknik penggabungan beberapa subnet, dimana manfaat dari supernetting ini
adalah untuk mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat
memori pada router tersebut.
Supernetting
merupakan kebalikan dari Subnetting, dimana dalam hal ini penambahan jumlah
Host dalam jaringan dilakukan dengan meminjam beberapa bit network untuk
dijadikan bit Host dalam membentuk IP-Address pada Supernet, dengan
memperhatikan jumlah Nomor Host yang akan digabung.
Pengaturan
IP-Address pada super jaringan (supernet) ada prosedurnya tersendiri, yaitu
sebagai berikut :
Prosedur
Supernetting
Pada
Supernetbit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address,
bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
Pada
proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti
semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host
yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya pembentukan supernet
dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 2 bit Network, maka
komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum
Subnetting:
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Proses
netmasking:
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet-maskKls-C:
255.255.255.0
Setelah
Supernetting:
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnHH.hhhhhhhh
Proses
netmasking:
11111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask:
255.255.252.0 (Elektronika)
Soal
soal
1.
Kepanjangan
dari CIDR adalah ?
2.
Pengertian
CIDR adalah ?
3.
Count
menyatakan jumlah total network address di dalam suatu blok. Contoh nya adalah
4.
Pengertian
dari Supernetting
adalah dan jelaskan ?
5.
Prosedur
Supernetting adalah ?
Jawab :
1.
Classless
Inter-Domain Routing
2.
sebuah
cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem
klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E
3.
Contoh
: pasangan (192.5.48.0,3) menyatakan tiga network address yaitu 192.5.48.0,
192.5.49.0, 192.5.50.0
4.
teknik
penggabungan beberapa subnet, dimana manfaat dari supernetting ini adalah untuk
mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router
tersebut.
5.
Pada
Supernetbit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address,
bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
Bibliography
ajeng. (n.d.). Apa itu CIDR dan VLSM dan
supernetting? Retrieved from AVEROUSWARI:
https://averouswari.wordpress.com/2013/06/20/apa-itu-cidr-dan-vlsm-dan-supernetting/
Elektronika. (n.d.). SUPERNET.
Retrieved from Elektronika:
http://bambangnugroho06178.blogspot.co.id/p/supernet.html
Hermawan, W. (2013,
april minggu). Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR).
Retrieved from IN THIS DIARY:
http://hermawaninterista08.blogspot.co.id/2013/04/classless-inter-domain-routing.html
Sianturi, C. (2014,
maret minggu). Retrieved from scribd:
https://www.scribd.com/doc/273968970/Catatan
Wijayanto, S. (2012,
marer). Classless Inter-Domain Routing (CIDR) dan Variable Less Subnet
Masking(VLSM). Retrieved from Sena's Blog:
http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/classless-inter-domain-routing-cidr-dan.html
Nama
: Dony prasetyo
Sekolah
: SMK ISLAM 1 Blitar
Comments
Post a Comment